Senin, 12 September 2016

Orbital dan peranannya dalam ikatan kovalen

Orbital dan peranannya dalam ikatan kovalen

A. Orbital hibrida dari nitrogen dan oksigen
Orbital hibrida Nitrogen sp3





Orbital hibrida Nitrogen sp2
            Secara elektronika nitrogen sama dengan karbon, orbital atom dari nitrogen berhibridasi menirut cara yang sangat bersamaan dengan karbon. Nitrogen hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen dengan atom yang lain. pada nitrogen juga orbital dari nitrogen terisi penuh oleh sepasang elektron bebas. Orbital hibrida oksigen berhibridasi sama dengan nitrogen dan karbon. Dua dari empat orbital hibrida sp3 dari oksigen sudah terisi sepasang elektron.
Orbital hibrida Oksigen sp3
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg50X9byVnK3W-Vt4Ywiaim46uSuic711D7qvFEZ9WB6PdTVOElrab0Zv6IXlJUpKjz-5eBBI4LlhTvz5Pt9SFRQbAnx5l8aMS98EUTKayFtd92b6Wy5DgiM_uM1qKCBK9CL1M5OgCVDQ/s1600/r3d.png

Orbital hibrida Oksigen sp2
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdBVs1LiNgIWisy5_xFkYlN5d_2mMnEZ60OV7Zg9koY9CEcez3eNah3MTNQP2V1De7LE0k1OFgIUQfjsOeaAvvYMtCq1gWrKxTWFJzhOU7HnjVQgHYmmWNuUiv2SUDghsBdPBRDFBT8g/s1600/r3e.png
B. Ikatan rangkap terkonjugasi
            Menurut Kekule, senyawa benzena berbentuk siklik (rantai tertutup) dan segi enam beraturan (heksagonal) dengan sudut antar atom karbon 120°. Setiap atom C mengikat satu atom C yang lain, sehingga terdapat tiga buah ikatan rangkap dua yang berselang-seling dengan ikatan tunggal. Ikatan rangkap dan ikatan tunggal yang berselang-seling pada benzena itu disebut ikatan rangkap terkonjugasi sebagaimana gambar berikut ini.

https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/modul_online/mol211/uraian%20kb1%201a.jpg
Dalam sistem konjugasi atau senyawa organic yang atom-atomnya secara kovalen berikatan tunggal dan ganda secara bergantian (C=C-C=C-C) dan mempengaruhi satu sama lainnya membentuk daerah delokalisasi electron disebut dengan konjugasi. Elektron-elektron pada daerah delokalisasi ini bukanlah milik salah satu atom, melainkan milik keseluruhan system konjugasi ini.




C. Benzena dan resonansi
            Resonansi dapat dikatakan dengan suatu senyawa kimia yang strukturnya sama tetapi konfigurasi elektronnya berbeda.
Aturan Struktur Resonansi :
Struktur resonansi, menggambarkan molekul, ion, radikal dan ion yang tidak cukup digambarkan hanya dengan sebuah struktur Lewis, melainkan harus dengan dua atau lebih struktur Lewis. Sehingga dapat mewakili struktur molekul, radikal atau ion dalam bentuk hibridisasinya. Tanda panah untuk resonansi ↔. Dan dalam menulis struktur resonansi, kita hanya boleh memindahkan elektron, sedangkan posisi inti atom tetap seperti dalam molekulnya.
Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron dari ikatan rangkap ke ikatan tunggal. Delokalisasi elektron yang terjadi pada benzena.
Karena adanya ikatan rangkap dua karbon karbon dalam benzene terdelokasi dan berbentuk semacam cincin yang kokoh dan tidak dapat diganggu maka teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzene sukar diadisi.
Struktur resonansi pada benzena
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Siti%20Latifah%20A_054413/BenZena.Com/Struktur%20n%20Reaksi/e_resonansi.gif

8 komentar:

  1. berdasarkan hasil analisis sinar-X maka diusulkan bahwa ikatan rangkap pada molekul benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah (terdelokalisasi). Gejala ini dinamakan resonansi. Hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa lambang resonasi bukan struktur nyata dari suatu senyawa, tetapi merupakan struktur khayalan. Sedangkan struktur nyatanya merupakan gabungan dari semua struktur resonansinya. Hal ini pun berlaku dalam struktur resonansi benzena. Teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena terdelokalisasi dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap serangan kimia, sehingga tidak mudah diganggu. Oleh karena itulah reaksi yang umum pada benzena adalah reaksi substitusi terhadap atom H tanpa mengganggu cincin karbonnya

    Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron dari ikatan rangkap ke ikatan tunggal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tambahan materinya soni afriansyah, semoga bermanfaat.

      Hapus
  2. saya ingin bertanya, pada ikatan rangkap terkojugasi disebutkan bahwa "kovalen berikatan tunggal dan ganda secara bergantian (C=C-C=C-C) dan mempengaruhi satu sama lainnya membentuk daerah delokalisasi electron ", tolong anda jelaskan mengenai delokalisasi elektron dan apa saja pengaruhnya dalam suatu struktur senyawa!. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaannya elsa maria cristi, saya akan menjawab sebisa saya, pengertian delokasi elektron : ektron-elektron yang berperanserta dalam lebih dari satu ikatan secara serempak (simultan). terima kasih

      Hapus
  3. Saya ingin menambahkan sedikit tentang, Hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi. Walaupun kadang-kadang diajarkan bersamaan dengan teori VSEPR, teori ikatan valensi dan hibridisasi sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan teori VSEPR.
    Terimah kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tambahan materinya nurussalamia, semoga membantu pembaca untuk menambah pengetahuan.

      Hapus
  4. Saya mau menyarankan, ada baiknya sebelum anda postingkan harap dicek kembali dengan teliti. Karena gambar yang anda tampilkan tidak dapat dilihat diblog saya. Jadi sulit bagi pembaca untuk memahami materi yang anda jelaskan tersebut, apa bila tidak terdapat gambar pendukung.
    Terima kasih . . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih saudara yamin atas sarannya. anda pembaca yang sangat teliti. saya akan lebih cermat dan teliti sebelum mengupload materi saya agar tidak terjadi kesalahan lagi.

      Hapus